Rabu, 18 Oktober 2017

Furnitur Akar Jati



Foto Ilustrasi. Penebang Akar Jati
Yah kita pasti tidak asing lagi dengan kayu jati, kelebihan dari pohon jati sangat lah banyak, bukan batangnya saja tetapi bonggol dan akarnya dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kerajianan.
Hasil kerajinan akar jati mampu menembus pasar berbagai Negara namun harus melalui pengrajin local. Akar jati dapat dibentuk menjadi kursi bar, meja dan souvenir.
Pemasarannya sampai ke berbagai Negara seperti, Amerika serikat, Australia, Korea selatan, Taiwan, Malaysia, India dan Negara yang lainnya.

“Tiada Rotan, Akar Pun Jadi” , peribahasa ini mengingatkan kita agar selalu mengupayakan dan mengoptimalkan sumber daya guna apa saja, walaupun sumber daya itu bukan barang utama yang bagus. Siapa yang menyangka, kalau dulu akar pohon Jati dibuang-buang oleh orang dan diremehkan begitu saja, sekarang adalah barang furniture/mebel berkelas mewah dan mahal.
Tanaman Jati ( Tectona Grandis ) secara morfologis bisa mencapai ketinggian 30 - 45 meter. Diameternya batangnya bisa mencapai 220 cm. Walaupun sang pohon sudah mati, akar pohon jati bisa tersimpan dalam tanah dengan aman hingga mencapai ratusan tahun. Wow, fantastik !
Ada cerita unik sedikit tentang umur pohon jati yang bisa mencapai hingga puluhan sampai ratusan tahun. Seorang awam saja ternyata bisa menghitung usia jati dari “lingkaran tahun” yang dimiliki oleh batang jati. Hal ini bisa terjadi karena adanya kambiun kayu jati memiliki sel-sel yang menghasilkan perpanjangan vertikal dan horisontal, dimulai dengan berkembangnya inti sel berbentuk oval memanjang, kemudian membelah menjadi 2 sel demikian seterusnya. Pada musim kemarau, daun jati akan berguguran dan saat itu kambiun akan tumbuh lebih sempit. Dan saat musin penghujan, daun akan tumbuh dan kambiun akan tumbuh normal kembali. Perbedaan pertumbuhan tersebut akan membentk suatu pola indah bila batang jati dipotong melintang. Nah, inilah yang dikatakan pola lingkaran tahun.
Keunikan yang kedua, ternyata jati tidak mudah untuk dimakan rayap.  Karena kayu jati memiliki kadar selulosa 46,5%, lignin 29,9%, pentosan 14,4%, abu 1,4%, dan silika 0,4% serta nilai kalor 5,081 kal/gr. Keawetan kayu sesuai hasil uji terhadap rayap dan jamur termasuk golongan kelas I. Dengan demikian , kayu jati dapat terserang rayap dengan kapasitas rendah pada kondisi kayu yang dipengaruhi oleh umur pohon. Jadi semakin tua usia kayu jati, maka semakin sulit terserang rayap.
Penjualan akar jati yang diubah menjadi bentuk furniture/mebel dan hiasan taman ini juga telah banyak diekspor ke manca negara seperti India, China, Korea, Jepang, Australia, Inggris dan Amerika. Tapi, tunggu dulu, ternyata perjuangan sebuah akar jati menjadi barang mebel mewah dan diminati berbagai negara ini, tidak semanis yang dibayangkan orang banyak. Karena dulu, akar jati adalah limbah dari produksi kerajinan jati yang hanya mengambil dari batang kayu saja. Dulu bagi banyak orang, sisa tebangan pohon jati seperti bonggol, akar pohon sering dijadikan kayu bakar karena dianggap limbah yang tidak berguna. Tetapi seiring perjalanan waktu, dengan munculnya ide kreativitas maka bermunculan seni kerajinan bonggol dan akar pohon Jati.


Dulu diremehkan, sekarang dicari banyak orang dari luar negeri.
Betapa banyak pelajaran yang diberikan oleh pohon jati kepada manusia. Tentang makna kehidupan.
Walau terpendam ratusan tahun, ia tetap saja berguna bagi manusia. Artinya, ini bisa dimaknai, walau manusia sudah meninggal, masuk ke  dalam tanah, karena ia meninggalkan kebajikan dan kebaikan, namanya tetap harum disebut banyak orang dan dihargai hingga akhir zaman. Inilah filosofi kayu jati. Tua tetap bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar